Jakarta, Kominfo Newsroom -- Mendiknas Muhammad Nuh mengatakan, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) tengah menyiapkan konsep kurikulum berbasis kewirausahaan dan rencananya akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2010-2011.
Hal itu diungkapkan Muhammad Nuh di kantor Menko Kesra Jakarta, Senin (2/11), usai Rapat Koordinasi Menteri bidang Kesejahteraan Rakyat. Penyelesaian penyusunan kurikulum pendidikan berbasis kewirausahaan tersebut masuk dalam seratus hari pertama kerja Depdiknas.
''Program 100 hari pemerintah sekitar November, Desember sampai Januari 2010. Awal Februari 2010 penyusunan konsep kurikulum entrepreneurship harus sudah rampung sehingga diharapkan pada tahun ajaran baru sudah bisa melekat dalam kurikulum tahun ajaran 2010-2011,'' kata Muhammad Nuh.
Nuh mengemukakan bahwa masuknya kurikulum kewirausahaan bukan berarti mengubah total pola kurikulum pendidikan yang selama ini diterapkan, namun hanya memasukkan substansi pendidikan kewirausahaan pada kurikulum pendidikan.
Dikemukakan, substansi kurikulum berbasis kewirausahaan pada dasarnya adalah pembentukan karakter kewirausahaan pada peserta didik, termasuk rasa ingin tahu, fleksibilitas berpikir, kreativitas dan kemampuan berinovasi.
''Yang pertama harus dibentuk adalah `flexibility thinking`, karena ini yang akan mendorong kreativitas. Orang tidak akan kreatif kalau pikirannya kaku,'' katanya.
Kreativitas dan daya inovasi, kata menteri, tidak akan tumbuh kalau model pemikiran yang dibentuk sekolah-sekolah adalah model pemikiran yang kaku.
Kurikulum berbasis kewirausahaan selanjutnya akan menjadi bagian materi pelajaran pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Bentuk materi kewirausahaan akan disesuaikan dengan jenjang pendidikannya.
''Itu bisa masuk ke mata pelajaran, disebar, atau ditarik jadi mata pelajaran sendiri. Tapi ini masih harus dihitung dulu supaya sesuai dengan batas maksimum dari waktu belajar yang harus ditanggung siswa,'' katanya.
Pemerintah juga akan memberikan pelatihan pendidikan kewirausahaan kepada para guru dan dosen untuk mendukung penerapan kurikulum berbasis kewirausahaan pada semua jenjang pendidikan.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas Fasli Jalal mengatakan, untuk perguruan tinggi penerapan kurikulum berbasis kewirausahaan antara lain dilakukan dengan menjadikan materi kewirausahan sebagai mata kuliah pilihan.
''Kalau sebelumnya hanya ada di fakultas ekonomi, nanti akan jadi mata kuliah pilihan. Jadi semua yang berminat bisa mengambil mata kuliah ini,'' katanya.
Ia menambahkan, materis kewirausahaan juga akan masuk dalam program kurikuler dan ekstrakuler mahasiswa.
''Pemerintah mendukung kegiatan itu dengan membangun pusat-pusat kewirausahaan mahasiswa dan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa dan dosen yang diselenggarakan bekerja sama dengan perusahaan swasta dan badan usaha milik negara,'' kata Fasli Jalal. (T.Ad/ysoel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar